PPATK Umumkan Peringkat Integritas Keuangan 2025, Hasilnya Mengejutkan!

Ire
PPATK menyebut hasil penilaian FIR dapat menjadi acuan bagi seluruh lembaga pelapor untuk memperbaiki tata kelola. Foto ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Pengumuman hasil Financial Integrity Rating on Money Laundering and Terrorism Financing (FIR on ML/TF) Tahun 2025 kembali menyoroti kualitas kepatuhan lembaga pelapor di Indonesia. Dalam kegiatan diseminasi yang berlangsung di Auditorium Yunus Husein, Gedung PPATK, Jakarta, PPATK memaparkan temuan terbaru terkait integritas pelaporan sektor keuangan nasional.

Instrumen penilaian nasional ini memetakan tingkat kepatuhan lembaga melalui tiga dimensi utama: komitmen pelaporan proaktif, implementasi kebijakan APU-PPT, serta kualitas laporan yang disampaikan. Penilaian dilakukan lintas kategori, dari bank asing, bank nasional, BPD, hingga pelaku jasa keuangan non-bank seperti perusahaan efek, fintech, valuta asing, aset kripto, dan koperasi simpan pinjam. Tahun ini, proses evaluasi digarap oleh tim PPATK bersama konsultan independen dan akademisi dari berbagai universitas untuk memastikan objektivitas hasil.

Salah satu lembaga pelapor berhasil meraih skor 9,90—kategori Sangat Baik—berkat efektivitas pelaporan transaksi yang mengandung indikasi pendanaan terorisme serta penguatan tata kelola APU-PPT. Sekretaris I lembaga tersebut, Rizal Agil, menegaskan bahwa capaian ini merupakan kerja kolektif seluruh bagian organisasi. “Kami memastikan setiap proses pelaporan berjalan akurat dan tepat waktu. Kepatuhan bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi bagian dari budaya kerja kami,” ujar Rizal, Jumat (5/12/2025).

PPATK berharap hasil penilaian FIR dapat menjadi pijakan bagi seluruh lembaga pelapor untuk memperkuat kualitas pelaporan dan memperluas strategi mitigasi risiko. Direktur Pembinaan dan Pengawasan PPATK, Lestari Anindya, menyampaikan bahwa penilaian tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan pada beberapa sektor, namun masih ditemukan celah yang perlu diperbaiki. “FIR bukan hanya tentang peringkat. Ini adalah cermin yang menunjukkan kesiapan lembaga dalam menghadapi ancaman kejahatan keuangan yang terus berkembang,” ungkap Lestari.

Dalam kesempatan terpisah, perwakilan lembaga pelapor lainnya, Luqmanul Hakim, menyebut bahwa konsistensi menjadi kunci dalam menjaga kualitas tata kelola. “Kami selalu percaya bahwa integritas harus dilakukan setiap hari, bukan hanya saat penilaian. Koordinasi dengan regulator terus kami perkuat agar standar kepatuhan terjaga,” tuturnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network