get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggota TNI Lagi Santai Minum Kopi Dikeroyok 9 Anggota Ormas di Kebayoran Baru

Diteriaki Koruptor, Ormas Formasi Pendukung SYL Ngamuk Pukul dan Tendang Juru Kamera TV Swasta

Kamis, 11 Juli 2024 | 18:36 WIB
header img
Juru kamera media televisi nasional, Bodhiya Vimala, mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan oknum simpatisan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Foto: Irfan Maruf

JAKARTA, iNewsTangsel.id- Juru kamera media televisi nasional, Bodhiya Vimala, mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan oknum simpatisan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang diduga memukul dan menendangnya saat peliputan sidang putusan SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Bodhiya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya bersama beberapa rekannya dari media untuk melaporkan insiden tersebut.

“Jadi saya mau membuat laporan atas tindakan kurang menyenangkan saat meliput sidang vonis SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),” kata Bodhiya, Kamis (11/7/2024).

Bodhiya menjelaskan bahwa ada sekitar tiga anggota ormas bernama Formasi yang disebut melakukan kekerasan terhadapnya. Mereka memukul dan menendang tubuhnya di beberapa titik.

“Sebenarnya, ketika mereka memukul atau menendang, saya coba menghindar. Jadi, tidak ada luka fisik,” tuturnya.

Peristiwa pemukulan dan penendangan tersebut diduga terjadi karena dirinya meneriakkan kata ‘koruptor’. Bodhiya mengaku melontarkan kata tersebut karena emosi alat liputannya rusak.

Kamera Bodhiya rusak akibat kericuhan yang terjadi setelah sidang vonis terhadap SYL dibacakan.

“Kalau pukulan itu, awalnya memang ada teriakan dari saya. Saya teriak ‘koruptor’ gitu. Lalu, ormas itu datang ke saya dan mencoba melakukan pemukulan dan penendangan,” imbuhnya.

Kini, Bodhiya masih berkonsultasi dengan aparat kepolisian untuk membuat laporan polisi terkait dugaan pemukulan dan penendangan yang menimpanya.

Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan dengan saling dorong saat sidang vonis 10 tahun penjara untuk Syahrul Yasin Limpo terkait kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi menunjukkan bahwa aksi saling dorong bermula saat SYL keluar dari ruang sidang setelah pembacaan vonis. Ketika keluar, simpatisan SYL langsung mengerubunginya.

Wartawan yang sudah mengambil tempat untuk wawancara dengan SYL pun terdorong. Gerak langkah SYL tertahan, dan aksi saling dorong antara wartawan dengan simpatisan SYL tak terhindarkan.

Di tengah aksi tersebut, SYL kemudian kembali digiring ke dalam ruang sidang dan akhirnya keluar melalui pintu belakang.

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut