JAKARTA, iNewsTangsel.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (16/12/2024) untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Aksi ini diikuti sekitar 500 demonstran yang mendesak KPK agar menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi di Indonesia, termasuk menangkap buronan koruptor Harun Masiku.
Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi, menyatakan bahwa lambatnya penanganan kasus Harun Masiku menjadi tanda lemahnya kinerja KPK di mata publik.
"Publik semakin meragukan komitmen KPK dalam pemberantasan korupsi. Kami mendesak agar Harun Masiku dan kroni-kroninya yang terlibat dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR sekitar lima tahun lalu segera ditangkap dan diadili," ujarnya kepada wartawan.
Imanuel menambahkan bahwa keterlambatan penanganan kasus ini telah menjadi perhatian serius bagi GMNI. Selain itu, GMNI menuntut KPK yang kini dipimpin oleh komisioner baru untuk segera melaksanakan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam mengatasi kebocoran anggaran negara dan memberantas kapitalis birokrat.
"KPK harus bergerak cepat sesuai arahan Presiden, bahkan jika perlu mengejar buronan koruptor hingga ke Antartika. Ini adalah bentuk nyata dukungan Presiden dalam agenda pemberantasan korupsi di Indonesia," tegasnya.
GMNI juga menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Kami mendukung sepenuhnya semangat pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam menghapus praktik korupsi. Ini menjadi landasan moral bagi penegak hukum, khususnya KPK, untuk menyelesaikan kasus-kasus yang masih tertunda," kata Imanuel.
Ia juga mendesak agar komisioner KPK yang baru terpilih membuktikan kredibilitas mereka dalam 100 hari pertama dengan menuntaskan sejumlah kasus besar, termasuk kasus Harun Masiku.
"Komisioner baru KPK harus memiliki integritas dan keberanian untuk menyelesaikan kasus Harun Masiku. Ini adalah ujian utama untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap KPK," tambahnya.
GMNI juga meminta KPK menangkap Harun Masiku dan mengadili semua pihak yang terlibat dalam kasus suap tersebut. "Kami percaya KPK sebagai lembaga independen mampu bekerja secara maksimal tanpa tekanan dari pihak manapun," pungkas Imanuel.
Aksi ini menjadi pengingat akan pentingnya peran KPK dalam pemberantasan korupsi. Penuntasan kasus Harun Masiku diharapkan menjadi langkah awal bagi komisioner baru untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK.
Editor : Hasiholan Siahaan