JAKARTA, iNewsTangsel.id - Industri Esports di Indonesia terus berkembang pesat, didukung oleh langkah pemerintah yang membentuk Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) pada tahun 2020. Melihat kemajuan ini, aktor dan penggiat Esports, Ajil Ditto, menekankan pentingnya regenerasi atlet dengan memulai pembinaan sejak dini melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Menurut Ajil, stigma negatif masih melekat pada Esports karena banyak orang tua dan guru yang belum memahami prospek karier di industri ini. Padahal, Esports menawarkan berbagai peluang, mulai dari atlet profesional, kreator konten, hingga digital streamer.
"Banyak orang tua yang belum tahu bahwa Esports bisa menjadi karier yang menjanjikan. Dengan adanya dukungan dari PBESI, diharapkan Esports bisa lebih dikenal sebagai industri yang serius dan mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," ujar Ajil dalam acara Parade Satu Evos di Revo Mall Bekasi, akhir pekan lalu.
Sebagai anggota tim EVOS, Ajil merasakan sendiri bagaimana industri ini berkembang dan dikelola secara profesional. Ia berharap sistem pembinaan yang lebih baik dapat menciptakan peluang bagi talenta muda di seluruh Indonesia untuk berkembang dalam dunia Esports.
Namun, Ajil juga menyoroti adanya oknum dalam instansi berwenang yang tidak transparan dalam pemilihan atlet untuk kompetisi nasional maupun internasional. "Kalau memang seorang atlet tidak kompetitif, seharusnya tidak dipaksakan ikut. Ini tentang membawa nama negara, jadi harus benar-benar diperhatikan," tegasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan