GAMKI Tolak Wacana Pemulangan Hambali, Minta Pemerintah Fokus pada Izin Rumah Ibadah

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menolak tegas wacana pemulangan tokoh Jamaah Islamiyah, Encep Nurjaman alias Hambali, ke Indonesia. Wacana ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra.
Menko Yusril menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pemulangan Hambali dari penjara militer Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba. Hambali merupakan terdakwa kasus Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott.
“Bagaimanapun, Hambali adalah warga negara Indonesia. Sebesar apa pun kesalahannya, negara tetap harus memberikan perhatian,” ujar Yusril di Jakarta.
Menurut Yusril, jika mengacu pada hukum Indonesia, kasus Hambali telah kedaluwarsa karena telah berlalu lebih dari 18 tahun, batas waktu yang ditentukan untuk kasus dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup.
Namun, Ketua Umum GAMKI, Sahat MP Sinurat, menilai pemulangan Hambali justru akan melukai perasaan jutaan rakyat Indonesia yang pernah menjadi korban aksi terorisme.
Editor : Hasiholan Siahaan