CIMB Niaga Bukukan Laba Sebelum Pajak Rp2,2 Triliun pada Kuartal I-2025

Penyaluran kredit juga mencatatkan pertumbuhan 8,7% Y-o-Y menjadi Rp230,1 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan segmen Perbankan Korporasi sebesar 13,7%, diikuti UKM (7,6%) dan Konsumer (5,5%). Kredit pemilikan mobil (KPM) menjadi pendorong utama pertumbuhan di segmen ritel dengan kenaikan 27,9% Y-o-Y.
Di sektor perbankan Syariah, CIMB Niaga Syariah tetap menjadi Unit Usaha Syariah (UUS) terbesar di Indonesia. Per Maret 2025, total pembiayaan mencapai Rp59 triliun dan DPK Rp50,2 triliun. Pertumbuhan terutama didorong oleh segmen ritel, dengan fokus pada peningkatan dana murah dan penguatan jaringan komunitas.
Komitmen keberlanjutan juga menjadi prioritas. Sekitar 25% dari total pembiayaan bank atau senilai Rp56,6 triliun dialokasikan untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). CIMB Niaga menjadi satu dari tujuh bank nasional yang berperan dalam mendukung target net zero emission Indonesia yang diinisiasi oleh OJK.
“Kami juga aktif dalam perdagangan karbon internasional melalui partisipasi di Bursa Karbon Indonesia yang diresmikan Januari lalu,” tambah Lani.
Editor : Hasiholan Siahaan