JAKARTA, iNews.id - Saat reformasi pada 21 Mei 1998 pecah Ketua DPR Puan Maharani saat itu masih remaja berusia 20 tahun.
Sebagai pemudi yang baru lulus kuliah, Puan turut terlibat dan menyaksikan proses pelengseran Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun.
"Saat reformasi saya mengurusi dapur umum di rumah saya di Kebagusan," kata Puan, Sabtu (21/5/2022).
Puan mengatakan, setiap hari banyak orang turun ke jalan dan berada di sekitar rumahnya pada saat itu. Bahkan, Puan sampai tidak bisa keluar rumah karena banyaknya orang yang ingin melengserkan kekuasaan Soeharto.
"Di depan pagar rumah saya itu terjadi. Saya masih gadis muda yang tidak bisa keluar rumah," ucapnya.
Namun karena tetap ingin berperan dalam proses reformasi itu, Puan pun memutuskan menjadi juru masak untuk hidangan para aktivis yang lalu lalang di depan rumahnya.
Cucu dari proklamator Bung Karno ini masih ingat persis menu yang ia masak saat itu, yakni ikan, tempe, tahu dan sayur sop.
"Saat itu masak seberapa pun banyaknya tidak cukup. Sayurnya asal cemplung. Sop yang penting airnya banyak atau sayurnya yang banyak," kenang Puan.
Tak terasa, kini sudah 24 tahun berlalu sejak peristiwa reformasi yang berhasil melengserkan Soeharto. Puan tumbuh dari gadis muda belia menjadi politisi yang berpengalaman.Jabatan menteri hingga kini ketua DPR diembannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta