Universitas Brawijaya Bergerak Dampingi Sultan Rif'at Alfatih Tuntut Perusahaan Kabel Fiber Optik

Vitrianda Hilba Siregar
Sultan Rif'at Alfatih, mahasiswa semester 5 di Universitas Brawijaya, saat ini berada dalam keadaan lemah setelah mengalami serangkaian operasi akibat terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di jalan. Foto: istimewa

MALANG, iNewsTangsel.id - Sultan Rif'at Alfatih, mahasiswa semester 5 di Universitas Brawijaya, saat ini berada dalam keadaan lemah setelah mengalami serangkaian operasi akibat terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di jalan. Insiden tersebut menjebabkan luka serius pada tenggorokannya.

Pihak kampus kini memberikan dukungan penuh kepada Sultan Rif'at Alfatih dan keluarganya untuk menuntut tanggung jawab dari perusahaan pemilik kabel fiber optik.

Sultan Rif'at Alfatih merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIP Universitas Brawijaya.

melansir laman Universitas Brawijaya,Dekan FISIP, Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm, menyatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan Fakultas Hukum untuk membantu dalam advokasi dan memberikan bantuan hukum bagi Sultan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan teman-teman dari FH. Pihak Sultan juga akan mengambil langkah hukum terkait masalah ini, dan kami akan membantu dengan advokasi dari teman-teman FH," ujarnya.

FISIP juga telah berkomunikasi dengan Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya untuk membantu Sultan, salah satunya dengan memberikan bantuan hukum.

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Wakil Dekan bidang kemahasiswaan FISIP. Dia telah berkomunikasi dengan teman-teman alumni FH UB yang siap memberikan bantuan hukum," tambahnya.

Anang Sujoko menegaskan bahwa pihaknya akan terus membantu Sultan hingga perusahaan pemilik kabel fiber optik bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Saya juga sudah menghubungi pamannya, Sultan adalah anggota civitas UB, dan kami akan mendampinginya dalam kasus ini hingga perusahaan tersebut bertanggung jawab," tegasnya.

Untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum, Sultan kini harus menggunakan selang karena luka yang dideritanya. Sehari-hari, dia hanya mampu mengonsumsi susu dan makanan cair.

Demi kelangsungan hidupnya, Sultan harus menjalani serangkaian operasi. Hingga saat ini, biaya pengobatannya mencapai Rp1,5 miliar.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network