Abdullah Al-Qasemi lahir di Buraydah pada tahun 1907. Pada masa kecilnya, dia menempuh pendidikan di sekolah Syeikh Ali Mahmoud. Setelah ayahnya meninggal pada 1992, seorang pedagang bernama Abdulaziz Al-Rashed Al-Humaid, yang terkesan dengan Al-Qasemi, membawanya ke Irak untuk belajar. Di sana, ia berguru di sekolah Syeikh Amin Shanqeeti, Zubair, Iraq.
Selanjutnya, ia melakukan perjalanan ke India dan menghabiskan sekitar dua tahun untuk studi. Di sana, ia mempelajari bahasa Arab, hadis, dan dasar-dasar syariah Islam. Setelah itu, Al-Qasemi kembali ke Irak dan berguru di sekolah al-Kazimiyah sebelum akhirnya memutuskan untuk menetap di Kairo.
Di Kairo, Al-Qasimi mengikuti kuliah di Universitas Al Azhar pada tahun 1927. Selama menjadi mahasiswa di Mesir, ia menulis berbagai buku.
Namun, selain menulis berbagai buku, ia juga membuat karya-karya kontroversial yang menyinggung para ulama di Al-Azhar. Akibatnya, dia diusir dari universitas tersebut.
Setelah insiden itu, Al-Qasimi mengalami perubahan pandangan. Dia mengubah pandangannya hingga akhirnya disebut sebagai seorang atheis. Transformasi drastisnya dari pendukung salafisme menjadi seorang atheis yang menganut pemikiran bebas, membuatnya banyak dikritik oleh orang lain.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait