Pada awalnya, dalam tulisannya, ia mendorong rasionalisasi dalam agama, namun lalu mengalihkan fokusnya menjadi kritik pedas terhadap dogma agama dan budaya Arab secara umum. Salah satu bukunya yang kontroversial berjudul 'Mereka Berbohong untuk Melihat Tuhan yang Indah'.
Dengan tindakan kontroversialnya, Al-Qasimi tercatat selamat dari dua percobaan pembunuhan di Mesir dan Lebanon. Bahkan, ia pernah dipenjara atas dorongan pemerintah Yaman karena pengaruh besar yang dimilikinya terhadap para siswa Yaman yang sering bertemu dengannya. Pemikirannya dianggap berbahaya dan dianggap tidak sesuai dengan Islam.
Pada akhir hayatnya, Abdullah Al-Qasimi dirawat di Rumah Sakit Ain-Shams, Kairo pada Desember 1995. Kemudian, pada 9 Januari 1996, ia meninggal dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait