JAKARTA – PTPN IV PalmCo berkomitmen untuk terus mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) sebagai bagian mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas petani sawit petani.
Perusahaan perkebunan sawit milik negara yang berada di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut menargetkan untuk merevitalisasi atau meremajakan 60.000 hektare (ha) perkebunan sawit renta milik petani yang tidak lagi produktif hingga 2026 mendatang.
“Kami harus melakukan peremajaan sawit rakyat 60.000 hektare sampai 2026, khusus di Kalimantan Barat ada 16.000 hektare lebih,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani saat membuka Workshop PTPN untuk Sawit Rakyat yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (25/1/2024).
Sebagai perusahaan plat merah, ia menegaskan bahwa PTPN tidak hanya fokus dalam mencari keuntungan. Namun, lebih dari itu, perusahaan pelat merah harus menjadi agen dalam pembangunan, termasuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). Terlebih lagi, ia mengatakan program PSR merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional (PSN).
“Kami PTPN ini fungsinya kan bukan hanya mencari untung semata, namun juga ditugaskan sebagai agen pembangunan. Untuk itulah kolaborasi dengan semua pihak kami kerjakan PSR,” papar dia.
Pria berkacamata yang menginsisiasi transformasi Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut yakin, target tersebut dapat terealisasi menyusul dukungan yang begitu masif dari pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar yang begitu besar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait