Sementara itu, Ketua Umum AMSC, Yvonne mengungkapkan, tantangan global seperti tarif ekspor tinggi ke AS yang memukul industri unggulan, serta tantangan domestik mulai dari PHK massal hingga tekanan nilai tukar rupiah.
Tak hanya itu, kompleksitas regulasi dan margin usaha yang terus menyusut juga menjadi perhatian serius.
“Sehingga ritel dan pemasok tidak bisa lagi berjalan sendiri. Kita harus membangun sinergi baru yang lebih kuat, inovatif dan saling menguntungkan,” ujar Yvonne.
Dia memaparkan, pihak juga mendorong transformasi ritel dengan memberikan terobosan bagi masa depan ritel. Di antaranya, adanya inovasi produk dan pemasaran berbasis digital.
Selain itu, pengalaman belanja baru yang lebih relevan bagi generasi muda di toko fisik. Ada juga kolaborasi data antara produsen dan retailer.
“Selain itu, ritel juga harus melakukan kolaborasi terbuka dengan data sharing antara produsen dan retailer. Ritel juga perlu efisiensi biaya operasional dan promosi. Sehingga kemitraan jangka panjang antar pemangku kepentingan terus keberlanjutan bisnis,” ulasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait