Sementara itu, President & Group COO WeLab, Ernest Leung, menegaskan bahwa kehadiran Bank Saqu adalah wujud nyata kolaborasi teknologi dan pengalaman global untuk menciptakan layanan keuangan digital yang relevan bagi masa depan Indonesia.
Presiden Komisaris Bank Saqu, Suparno Djasmin, menyebut bahwa perubahan ini merupakan kelanjutan dari 40 tahun kiprah Bank Jasa Jakarta, yang kini memperkuat posisinya di ranah digital.
“Per akhir 2024, aset Bank Saqu mencapai Rp13,11 triliun, tumbuh 16,91% dibanding tahun sebelumnya. Layanan digital yang diluncurkan di akhir 2023 telah menjaring 2,5 juta nasabah, dengan 40% di antaranya adalah solopreneur,” ungkap Suparno.
Bank Saqu juga mencatat Net Promoter Score (NPS) mendekati 80%, mencerminkan loyalitas tinggi dari para nasabah. Ke depan, Bank Saqu siap terus menghadirkan inovasi digital untuk mendukung pertumbuhan ekosistem solopreneur dan UMKM di Indonesia.
Untuk menjamin kenyamanan nasabah, seluruh dokumen dan kontrak lama atas nama PT Bank Jasa Jakarta tetap berlaku dan sah digunakan. Identitas baru ini menegaskan komitmen Bank Saqu dalam membangun masa depan finansial yang lebih cerah dan inklusif, tegas Suparno.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait