SURGA yang kekal menjadi harapan dan tujuan kaum Muslim. Namun bagaimana sebenarnya kehidupan di surga nanti?
Dikutip dari buku "Kisah Teladan Dalam Hadist" karya Abu Ishaq Al-Huwaini dikutip pada Ahad (27/4/2022) menjelaskan:
Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu'bah, Nabi mengisahkan: Musa bertanya kepada Rabbnya, “Bagaimana nasib penghuni surga yang paling rendah kedudukannya?"
Allah menjawab, “Yaitu orang yang datang setelah penghuni surga dimasukkan ke surga. Lalu dikatakan kepada orang ini, ‘Masuklah ke surga!
Orang ini menjawab, 'Wahai Rabbku, bagaimana aku bisa masuk surga, sementara mereka sudah menempati tempat mereka masing-masing dan mengambil bagian mereka?
Lalu dikatakan kepada orang ini, 'Apakah kamu rela mendapatkan bagian kerajaan seperti seorang raja di antara raja-raja dunia?' Orang itu menjawab, 'Aku rela, wahai Rabbku.'
Rabb mengatakan, 'Itu bagianmu ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, ditambah seperti itu.
Pada kelima kalinya, orang itu mengatakan, 'Aku rela, wahai Rabbku.
Rabb mengatakan, 'Ini bagianmu ditambah sepuluh kali lipatnya. Dan kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan dan yang matamu menyukainya.'
Orang itu mengatakan, 'Aku rela, wahai Rabbku."
Musa mengatakan, "Lalu bagaimana nasib orang yang paling tinggi kedudukannya?”
Rabb menjawab, "Mereka itu orang pilihan-Ku, kemuliaan mereka di tangan-Ku, dan kemuliaannya tidak pernah berubah, ia belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar' telinga, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia."
Perawi berkata, "Dalilnya terdapat dalam firman Allah: "Tidak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang"." (As Sajdah:17).(Hadis Shahih, HR Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait