“Kartu kredit bukan hanya alat pembayaran. Ini juga bisa membantu mengelola arus kas, mempermudah transaksi kebutuhan rutin, dan memberikan manfaat tambahan seperti potongan harga atau cashback yang dapat digunakan kembali,” jelasnya.
Dengan kebutuhan hidup yang dinamis dan konsumsi berbasis nilai dan kenyamanan, kartu kredit dinilai sesuai dengan gaya hidup milenial yang serba cepat dan digital. Namun, tingkat pemanfaatan yang rendah menunjukkan perlunya pendekatan edukatif untuk mengurangi kesenjangan literasi.
“Danamon mengambil peran tidak hanya sebagai penyedia produk, tapi juga sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi keuangan. Harapannya, generasi muda dapat memanfaatkan produk finansial secara lebih strategis dan bertanggung jawab,” kata Enriko.
Ia juga menekankan pentingnya disiplin dalam penggunaan kartu kredit, khususnya dalam pelunasan tagihan tepat waktu. Menurutnya, hal itu dapat berkontribusi pada peningkatan skor kredit dan menciptakan rekam jejak keuangan yang baik.
“Dengan pemahaman yang benar, kartu kredit bisa menjadi instrumen yang mendukung perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk kebutuhan darurat atau pembiayaan terencana seperti pendidikan dan liburan,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait