Rio menceritakan tantangan terbesar dalam memerankan film yang diadaptasi dari cerita rakyat yang sudah melegenda di Indonesia.
Suami Atiqah Hasiholan ini mengungkapkan bahwa salah satu beban terberatnya adalah ekspektasi penonton. Namun, dia pun yakin dengan tim di baliknya, termasuk Joko Anwar serta dua sutradara muda, Rafky Hidayat dan Kevin Raharjo, serta rumah produksi Come and See Pictures.
Berbeda dari kisah aslinya, film ini mengangkat isu psikologis yang lebih dalam, yakni intergenerational trauma atau trauma lintas generasi."Bagaimana trauma itu kemudian diturunkan kepada anaknya, dan kemudian anak itu membawa traumanya lagi yang berdampak lagi kepada anaknya lagi," jelas Rio.
Ketika ditanya tentang pesan yang ingin ia wariskan dari film ini, Rio menjawab, "Jangan pernah melupakan masa lalu kita dan jangan pernah takut untuk jujur atau takut pada kegagalan."ungkapnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
