JAKARTA, iNewsTangsel.id - Upaya memperkuat intervensi pencegahan stunting di Indonesia terus diperluas melalui kolaborasi lintas lembaga. Salah satu langkah terbaru ialah penyaluran donasi produk nutrisi senilai total 2,5 miliar rupiah yang digandengkan dengan program edukasi kesehatan ibu dan anak. Inisiatif ini diposisikan sebagai dukungan nyata terhadap agenda nasional percepatan penurunan stunting.
Dalam kemitraan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rangkaian kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada pemberian dukungan nutrisi, tetapi juga pada peningkatan kapasitas kader dan penyuluh. Fokus utamanya ialah memperkuat pemahaman masyarakat mengenai kesehatan reproduksi, gizi seimbang, serta pentingnya pemantauan tumbuh kembang sejak masa pra-kehamilan.
Program juga menyasar wilayah-wilayah prioritas dengan prevalensi stunting tinggi. Dukungan berupa produk nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui disalurkan antara lain ke Nusa Tenggara Timur, Bali, Aceh, Lombok, Papua, serta Jawa Barat. Pada beberapa daerah, kegiatan ini dikombinasikan dengan agenda edukasi kesehatan ibu, konseling gizi, dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Di Jawa Barat, penyaluran bantuan dilakukan bersamaan dengan kegiatan edukasi melalui Kawal Bumil Festival serta kolaborasi bersama sejumlah lembaga filantropi dan organisasi kesehatan. Secara nasional, total donasi yang telah disebarkan mencapai 2,5 miliar rupiah, mencerminkan komitmen berkelanjutan dalam memperluas akses pemenuhan gizi mikro bagi ibu dan anak.
Deputi Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam menekan angka stunting. “Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tetapi juga mencakup sanitasi, air bersih, dan kualitas pendampingan bagi keluarga. Upaya penurunan prevalensi membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari hulu ke hilir,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Sementara itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan, menyoroti pentingnya intervensi sejak masa remaja. “Persoalan kesehatan ibu dan anak bermula dari minimnya kesiapan kesehatan perempuan. Dua bulan pertama kehamilan adalah fase kritis, sehingga deteksi dini, pemeriksaan rutin, dan pemenuhan nutrisi menjadi fondasi utama,” ucapnya.
Dari sektor mitra, Country Head/Director Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto, menyampaikan komitmen kerja sama dalam mendukung agenda pemerintah. “Kami ingin memperluas wawasan masyarakat mengenai pentingnya nutrisi mikro bagi ibu hamil dan menyusui. Penyaluran bantuan serta edukasi bersama BKKBN menjadi bagian dari langkah kolaboratif untuk mendukung percepatan penurunan stunting secara berkelanjutan,” katanya.
Dengan rangkaian dukungan tersebut, program kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya nutrisi dan kesehatan ibu, sekaligus memperkuat akses layanan bagi keluarga di wilayah prioritas stunting.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
