Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyampaikan bahwa aktivitas pembuangan sampah ke TPA Cipeucang mulai kembali dilakukan secara bertahap. Namun, proses tersebut masih menyesuaikan kondisi lapangan, terutama akses jalan menuju lokasi TPA yang masih dalam tahap pengerjaan. “Alhamdulillah, pembuangan sampah sudah bisa kembali dilakukan. Namun akses jalan masih dikerjakan oleh Dinas PUPR dan diperkirakan selesai dalam dua hari ke depan,” kata Benyamin.
Benyamin menjelaskan, pembuangan sampah saat ini difokuskan ke landfill 3, mengingat landfill 1 dan 2 telah mencapai batas kapasitas. Pemerintah Kota Tangsel juga menyiapkan area transit sementara, sambil mempersiapkan landfill 4 untuk segera difungsikan.
Benyamin optimistis TPA Cipeucang dapat ditutup sepenuhnya pada Juni mendatang seiring kesiapan sejumlah teknologi pengelolaan sampah alternatif, termasuk fasilitas SPCL dan kerja sama pengelolaan sampah lintas daerah. “Kami optimistis Juni nanti TPA Cipeucang sudah bisa ditutup. Kami siapkan teknologi lain dan kerja sama dengan daerah lain,” ujarnya.
Untuk sementara, pengelolaan sampah di Tangsel masih menggunakan metode sanitary landfill sesuai arahan KLH. Adapun rencana pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) akan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 109 dan diharapkan dapat diterapkan khusus di Tangerang Selatan.
Sebagai bagian dari persiapan penutupan TPA Cipeucang, Pemkot Tangsel juga melakukan terasering area TPA, pengelolaan gas metana, normalisasi Kali Cirompang, serta peningkatan kapasitas pengolahan dan penampungan lindi guna meminimalkan dampak lingkungan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
