Dia menambahkan bahwa kegiatan ini biasanya rutin dan menggunakan transportasi yang sudah memenuhi standar keamanan. Namun, kejadian kecelakaan sebelumnya membuat dinas lebih berhati-hati dalam memberikan izin.
Keputusan pembatalan ini memicu ketegangan antara pihak sekolah dan para orang tua yang berharap anak-anak mereka bisa mendapatkan pengalaman study tour. Pasalnya, tahun ini menjadi kali pertama kegiatan tersebut dibatalkan.
"Jika para orang tua masih berharap kegiatan ini dilanjutkan, kami akan menyampaikannya kembali kepada pihak dinas. Baru tahun ini kegiatan dibatalkan," kata Suprayogi.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP Disdikbud Kota Tangsel, Dedi, menegaskan bahwa aturan dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 13 Mei lalu tersebut masih berlaku.
"Aturan ini masih berlaku dengan jelas," ujarnya kepada media.
Editor : Hasiholan Siahaan