CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Jika seorang perundung (bully), yang perawakannya dua kali lebih besar, mengusik Anda, Anda punya alasan untuk takut. Tetapi jika Anda memiliki teman, berukuran dua kali lebih besar dari perundung tersebut, berdiri di samping Anda, pengusik tersebut memiliki alasan untuk takut.
Ketika Anda tahu bahwa seseorang yang lebih besar, lebih hebat, dan lebih kuat dari musuh Anda mendukung Anda, kepercayaan diri Anda akan timbul.
Mungkin inilah sebabnya rasul Paulus, diilhami oleh Roh Kudus, menulis surat kepada orang-orang percaya di Roma—mengingatkan mereka akan kebenaran ini:
“Oleh sebab itu, sekarang sama sekali tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Sebab hukum Roh yang memberi hidup telah memerdekakan engkau dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Roma 8:1-2 PBTB2
Karena orang-orang percaya di Roma adalah milik Yesus, mereka tidak lagi harus hidup dalam ketakutan. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, dan suatu hari, Dia akan menjadikan segalanya—termasuk tubuh kita yang sekarat—menjadi baru.
Kebenaran tentang identitas mereka menguatkan Paulus…
“Apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8:31 PBTB2
Jika Sang Pencipta dan Pemelihara semesta ada di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita? Siapa yang bisa menyentuh kita? Siapa yang bahkan berani berpikir untuk mencari-cari persoalan yang tidak bisa mereka menangkan?
Ada orang yang mungkin menyakiti perasaan kita atau bahkan tubuh kita, tetapi mereka tidak dapat menyentuh jiwa kita. Mereka tidak akan dapat melawan Allah yang hidup.
Mereka tidak dapat berbalik melawan umat pilihan Tuhan tanpa mempertanggungjawabkan keputusan mereka. Artinya, kesalahan apa pun yang telah dilakukan terhadap kita dapat diserahkan ke tangan Tuhan yang dapat diandalkan.
Kita dapat mengandalkan Allah sebagai Pembela kita yang adil dan Hakim kita yang benar.
Ketika kita menjadi milik-Nya dengan menerima Yesus sebagai Juru Selamat kita—oleh kasih karunia melalui iman—perlindungan terkuat di alam semesta, Allah dalam kepenuhan-Nya (Bapa, Putra, dan Roh Kudus), selamanya ada di pihak kita.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait