Imelda merinci perjuangan nyata kedua orang tuanya dalam melaksanakan amanah tersebut, antara lain:
a. Mencari, menemukan, dan mengumpulkan keluarga besar keturunan kakak dan adik Wage Rudolf Soepratman.
b. Membuat silsilah keluarga besar Wage Rudolf Soepratman yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
c. Mendirikan Yayasan Wage Rudolf Soepratman pada 9 Maret 1989 dan Akta Notaris pada 1999.
d. Membuktikan kepada pemerintah bahwa Wage Rudolf Soepratman lahir di Jatinegara, 9 Maret 1903, tidak menikah, tidak punya istri, anak, ataupun anak angkat sampai akhir hidupnya.
e. Mendukung penerbitan uang Rp50.000 bergambar Wage Rudolf Soepratman oleh Bank Indonesia, di mana tim legal Bank Indonesia melakukan penelusuran dokumen serta bertemu dengan Anthony C. Hutabarat. Setelah Anthony memberikan bukti-bukti kepada tim kuasa hukum Bank Indonesia tentang keberadaan ahli waris yang sah, dilakukan penandatanganan surat pernyataan tidak keberatan untuk penerbitan uang Rp50.000 yang ditandatangani oleh Ny. Mardina Deriaty dan Tuan R. Soehendro. Bank Indonesia memberikan cendera mata berupa plakat uang Rp50.000 kepada Ny. Mardina Deriaty, Tuan R. Soehendro, dan Anthony C. Hutabarat sebagai kuasa ahli waris.
f. Anthony C. Hutabarat mengusulkan kepada Bank Indonesia untuk melakukan pemugaran makam Wage Rudolf Soepratman dan museum rumah W.R. Soepratman di Surabaya sebagai bentuk apresiasi. Usulan tersebut dikabulkan dan pelaksanaannya dilakukan oleh tim ahli pemugaran di Surabaya dengan pendanaan dari Bank Indonesia, Walikotamadya Tingkat II Surabaya, dan Gubernur Jawa Timur. "Dalam hal ini, kami tegaskan bahwa kami tidak menerima keuntungan apapun dari Bank Indonesia atau pihak manapun," tegas Imelda.
g. Anthony C. Hutabarat dengan biaya sendiri menulis buku berjudul "Meluruskan Sejarah Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya dan Pahlawan Nasional." Buku ini dibuat untuk mencatat semua perjuangan, meluruskan sejarah, dan sebagai sumber kebenaran tentang Wage Rudolf Soepratman. Buku ini juga dibagikan kepada beberapa keluarga besar kakak-adik Soepratman tanpa dipungut biaya.
h. Anthony C. Hutabarat dan Augustiani, dengan biaya sendiri, menghadiri peresmian pemugaran makam Wage Rudolf Soepratman yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan acara silaturahmi 1000 tokoh nasional di Surabaya yang dipimpin oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait