Hengki juga menjelaskan bahwa penyelidikan ini melibatkan kolaborasi lintas profesi, termasuk laboratorium forensik. Langkah ini diambil untuk mencari tahu peran WNA Korea dalam kejadian jatuhnya korban.
"Namun hingga saat ini, kami masih terus bekerja sama dengan labfor, termasuk labfor kimia biologi forensik, Inafis, forensik digital, dan kami masih mengumpulkan data-datal" ungkap Hengki.
"Kedokteran forensik juga akan memeriksa apakah ada jejak DNA pelaku di tangan korban, tubuh korban, atau pakaian korban, karena di dalam apartemen hanya ada dua orang. Jadi, kami mengandalkan investigasi ilmiah kriminalistik, menerapkan bukti-bukti tidak langsung, yaitu rangkaian aktivitas sebab-akibat," tambahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta