JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di balik setiap kesuksesan, pasti ada cerita perjuangan. Begitu pula dengan Vesya Hansen, yang kehilangan suami tercinta namun tidak menyerah pada keadaan. Sebaliknya, ia bangkit untuk menghidupi anak semata wayangnya.
Berbekal pengalaman sebagai profesional selama 15 tahun, Vesya memutuskan untuk beralih menjadi pengusaha. Ini bukan keputusan mudah karena tantangan yang dihadapi tentu lebih beragam. Namun demi waktu yang lebih fleksibel untuk merawat anak yang saat itu berusia enam tahun, Vesya memilih merintis usaha telur.
Dengan modal awal satu armada dan waktu terbatas untuk mengurus legalitas, Vesya memulai bisnis telur dengan merek Pick Me Eggs. Siapa sangka, telur yang sering dianggap bahan makanan biasa, bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Melalui inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, bisnis ini kini berkembang pesat.
Vesya menjelaskan, “Pick Me adalah merek telur premium yang telah dipasarkan di mayoritas pasar modern di Jabodetabek dan Semarang, dengan target konsumen kelas menengah ke atas serta keluarga yang menginginkan produk berkualitas.” Pick Me tidak hanya fokus menjual telur, tetapi sesuai dengan hashtag #morethanjusteggs, Pick Me juga memiliki komitmen untuk memberikan nilai lebih.
Cerita di Balik Nama Brand “Pick Me”
Nama "Pick Me" diambil dari pengalaman pribadi Vesya Hansen, yang berarti "Saya yang Terpilih". Vesya menjelaskan cerita di balik merek "Pick Me":
Editor : Hasiholan Siahaan