“Setiap orang pasti menghadapi masalah dalam hidupnya. Ketika masalah itu datang, sering kali kita bertanya pada Tuhan, 'WHY ME', mengapa harus saya yang mengalami ini, mengapa bukan orang lain. Begitu pula ketika saya menghadapi musibah terberat dalam hidup, kehilangan suami tercinta, saya merasa sangat terpuruk dan bertanya, 'WHY ME?'
Namun, seiring waktu, saya mulai mengubah cara berpikir dan menerima kenyataan bahwa Tuhan 'PICK ME' untuk menghadapi masalah ini. Saya percaya bahwa jika Tuhan memberikan masalah, Dia juga akan membantu kita melewatinya. Dengan menerima kenyataan, saya perlahan bangkit dari keterpurukan, menjadi lebih kuat, berpikiran positif, dan selalu bersyukur. Hidup saya menjadi lebih bahagia, bermakna, dan lebih mudah dijalani.”
Nilai Lebih
Telur bagi Pick Me tidak hanya sebagai sumber gizi, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi keluarga Indonesia. Terutama dalam meningkatkan kualitas hidup dari tiga aspek penting, yaitu pikiran sehat, tubuh bugar, dan jiwa kuat. "Ini sesuai dengan slogan kami, yaitu Fresher Healthier (mind, body, and soul)," tandas Vesya Hansen.
Dengan merek premium dan segmen pasar yang tepat, bisnis telur ini berhasil tumbuh pesat, bahkan mencapai pertumbuhan dua digit setiap tahunnya. "Awalnya hanya ada di 7 toko, kini sudah lebih dari 250 toko dalam enam tahun, dan terus menjadi berkat bagi orang lain dengan membuka lapangan kerja," ujar Vesya, lulusan Bachelor of Information Technology dari Central Queensland University, Sydney, Australia.
Inovasi dan Strategi
Inovasi produk menjadi salah satu kunci sukses dalam mengembangkan bisnis. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan kualitas produk, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menciptakan pasar baru. Salah satu strategi Pick Me adalah dengan menawarkan beragam varian rasa telur asin, seperti rasa bawang dan rasa jahe.
Editor : Hasiholan Siahaan