“Kerjasama ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kemitraan lintas sektor yang kuat melalui Digital Collaborative Governance, untuk memastikan kelancaran, keselamatan, dan efisiensi lalu lintas di jalan tol maupun non-tol,” kata Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani.
Melalui FGD ini, Kemenhub berharap dapat menyusun Grand Design Pembangunan dan Pengembangan AtMS yang akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan transportasi darat nasional. Sistem ini akan memberikan data real-time tentang kinerja lalu lintas yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, terutama terkait rekayasa lalu lintas dan peningkatan keselamatan jalan.
“Kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat kemitraan lintas sektor, baik di jalan tol maupun non-tol, sehingga tercipta lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, tertib, dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan,” tambah Ahmad Yani.
Kegiatan FGD ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai instansi terkait, termasuk perwakilan dari Korlantas Polri, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, serta pejabat tinggi Kementerian Perhubungan. Mereka semua sepakat bahwa digitalisasi dan integrasi sistem adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas transportasi darat di Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait