Film Pengepungan di Bukit Duri, Angkat Berbagai Isu dan Keprihatinan Situasi Sosial

Thomas Manggala
Joko Anwar coba merespons situasi terkini Indonesia yang amat relevan tentang isu kekerasan dan urgensi pembenahan pendidikan Indonesia dalam film Pengepungan di Bukit Duri

"Lewat peran ini, saya merasa ini juga menjadi bagian dari proses terapi. Isu dan permasalahan yang ada di film ini, akan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Diskriminasi bukan saja rasial, tetapi juga adanya ketidakadilan sosial yang terjadi. Semoga film ini bisa menjadi pembuka banyak ruang diskusi dan bisa acknowledge satu sama lain,” lanjutnya.

Melalui film Pengepungan di Bukit Duri, produser Tia Hasibuan mengharapkan penonton bisa memulai percakapan tentang apa yang saat ini terjadi di Indonesia, serta tak melupakan sejarah kekerasan yang pernah dialami oleh bangsa kita pada masa lampau.

Menurut Tia, sejarah bisa berulang jika kita tidak hati-hati dan memperhatikan tentang peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu, alih-alih melupakan, justru harus dibicarakan.

“Di film ini, bukan hanya berbicara tentang kekacauan di masa lalu tapi juga keresahan di masa sekarang, dan kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Cerita di filmnya terjadi pada tahun 2027. Di film ini, kami taruh sebagai peringatan untuk kita semua, yang sifatnya urgent, karena 2027 itu sebentar lagi,” kata produser film Pengepungan di Bukit Duri Tia Hasibuan.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network