Ray juga menambahkan bahwa proses makan tidak hanya melibatkan mulut. Pencernaan, katanya, dimulai sejak makanan dilihat oleh mata.
“Visual makanan penting. Mata memicu keluarnya enzim pencernaan bahkan sebelum makanan masuk ke mulut. Maka penyajian yang menarik bisa mendukung kesiapan makan anak,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya menjadikan waktu makan sebagai pengalaman yang positif. Saat anak merasa tertekan, proses pencernaan bisa terganggu karena pelepasan hormon stres menggantikan hormon bahagia seperti dopamin dan serotonin.
“Jangan membentak atau memarahi anak saat makan. Suasana hati berpengaruh besar terhadap fungsi pencernaan. Saat anak merasa nyaman, hormon bahagia membantu proses penyerapan nutrisi berjalan optimal,” tambah Ray.
Melatih oromotor bayi, lanjutnya, memerlukan pendekatan bertahap dan konsisten. Orangtua diminta tidak terburu-buru dan menghindari pemaksaan agar anak bisa membentuk hubungan positif dengan aktivitas makan.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait