“Rp20 triliun adalah angka besar. Dan di negeri kita, setiap angka besar selalu berisiko bocor jika tidak diawasi dengan serius. Karena itu, saya menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat guna dan transparan. Jangan sampai dana untuk memberi makan anak-anak bangsa justru menjadi ladang korupsi baru bagi oknum tak bertanggung jawab. Pemerintah harus memastikan setiap rupiah tersalurkan pada infrastruktur, pelatihan, dan pemberdayaan peternak,” terang Fadly.
Fadly juga menekankan pentingnya memastikan agar mitra pelaksana proyek tidak hanya berasal dari kalangan usaha besar atau masih lingkaran elite, melainkan juga dari pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM) yang selama ini masih minim dukungan. Keterlibatan UMKM diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus membuka lapangan kerja baru di daerah.
“Program ini memiliki potensi ganda, bukan hanya menyediakan bahan pangan bergizi bagi anak bangsa, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat. Karena itu, desain implementasinya harus pro-UMKM dan koperasi,” tegas Fadly.
Dengan kebutuhan logistik dan pasokan yang besar, Fadly menilai kolaborasi pemerintah, koperasi, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program Makan Bergizi Gratis.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
